Terdapat beberapa karakteristik model diantaranya :
Model Matematik
Model matematik adalah salah satu jenis model yang banyak dicirikan oleh persamaan matematik yang terdiri dari peubah dan parameter.
Model Kontinyu dan Diskret
Model ini biasanya diklasifikasikan sebagai model kontinyu dengan ciri peubah keadaan yang berubah secara perlahan dalam selang waktu relatif pendek dan tidak terbatas pada bilangan bulat (integer). Di lain pihak, model diskret adalah model dengan peubah yang menggambarkan keadaan sistem dengan bilangan bulat. Model diwakili oleh serangkaian persamaan diferensial yang diturunkan dari struktur sistem dan saling berhubungan di antara komponennya.
Modeling sistem kontinyu adalah suatu pendekatan yang berorientasi proses dalam penggambaran tingkah-laku suatu sistem. Proses dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu transport atau alairan (flow), transformasi dan simpanan (storage atau stock). Proses ini digambarkan oleh dua kelas peubah yang kadang-kadang disebut peubah ekstensif (extensive variables) dan peubah intensif (intensive variables). Peubah ekstensif dicirikan oleh aliran kuantitas seperti aliran massa, volume, muatan listrik, dan panas. Peubah intensif merupakan ukuran dari intensitas energi atau potensial, mewakili tenaga penggerak peubah ekstensif seperti tekanan, suhu, voltase dan kecepatan (velocity). Identifikasi peubah ekstensif dan intensif serta komponen sistem perlu dilakukan secara cermat, sehingga suatu diagram difungsikan untuk menurunkan persamaan atau model matematik dari sistem. Karena kesamaan peubah ekstensif dan intensif di antara sistem, metode yang sama dapat digunakan untuk membentuk model pada masing-masing sistem, dan kemiripan model matematik dari suatu sistem juga dapat digunakan pada sistem lain.
Model Empiris dan Mekanistik
Model empiris diperoleh biasanya dari pengalaman, seperti hasil pengamatan, dan digunakan untuk menggambarkan suatu atau sebagaian tingkah-laku sistem yang dipelajari. Sedangkan model mekanistik mendeskripsikan sistem berdasarkan pemahaman tingkah-laku dari sistem tersebut atau mekanisme yang dipertimbangkan. Umumnya, orang yang mengembangkan model empiris bekerja hanya pada satu tingkat hirarkhi organisasi sistem keseluruhan, lalu menurunkan persamaan yang menghubungkan satu komponen dengan komponen lain pada tingkat yang sama dalam sistem tersebut. Sebaliknya, model mekanistik dikembangkan untuk menggambarkan tingkah-laku dari komponen sistem (attributes) pada tingkat hirarkhi yang berbeda seperti komponen pada tingkat i dengan komponen pada tingkat i-1. Kedua tingkatan tersebut dihubungkan oleh proses analisis dan resintesis yang diikuti dengan asumsi dan hipotesis. Deskripsi tingkah-laku pada tingkat i-1 dapat murni empiris (berdasarkan pengalaman) dan tidak mengandung unsur yang berada pada tingkat hirarkhi lebih bawah (i-2), atau sebagian empiris dan sebagian lagi mekanistik. Salah satu fakta menyatakan bahwa model mekanistik jarang secara murni mekanistik dan lebih sering sebagian didasarkan atas model empiris. Kenyataan lain adalah bahwa model empiris dapat memberikan hasil lebih baik dari model mekanistik. Ini terjadi karena model empiris lebih mudah diturunkan dengan hanya sedikit kendala dibandingkan dengan model mekanistik.
Model Statis dan Dinamis
Model statis adalah model yang tidak melibatkan waktu sebagai peubah, sehingga perubahan sistem dengan waktu tidak diketahui. Karena hampir tidak ada aspek yang tidak berubah dengan waktu, betapapun kecil tingkat perubahannya, suatu model statis hanya bersifat aproksimasi. Sakalipun demikian aproksimasi yang sangat baik dapat diperoleh karena sistem yang dipelajari cukup mendekati keadaan setimbang (equilibrium), atau skala waktu dalam sistem sedemikian pendek dibandingkan cuplikan waktu dari lingkungan.
Model Deterministik dan Stokastik
Model deterministik menghasilkan penaksiran kuantitas defenitif yang tidak disertai dengan informasi mengenai peluang. Model stokastik mengandung unsur acak atau distribusi peluang, sehingga tidak hanya membuat penaksiran keluaran yang definitif tapi juga disertai dengan deviasi (variance). Semakin besar ketidak-pastian akan tingkah-laku suatu sistem, semakin penting penerapan model stokastik. Tingkah-laku sistem dapat menjadi deterministik apabila kuantitas besar dilibatkan, artinya variasi yang sangat kecil tidak begitu berarti dalam taksiran yang dihasilkan model.
Model Deskriptif
Suatu model deskriptif membatasi tingkah-laku atau tabiat suatu sistem dalam suatu cara sederhana, dan mengandung sedikit mekanisme yang menyebabkan perubahan tingkah-laku tersebut. Pembentukan dan penggunaan model agak bersifat langsung dan sering terdiri dari satu atau lebih persamaan matematik.
Model Eksplanatori
Suatu model eksplanatori terdiri dari deskripsi kuantitatif dari mekanisme dan proses yang menyebabkan tingkah-laku suatu sistem. Deskripsi ini merupakan pernyataan eksplisit (tegas) dari teori ilmiah dan hipotesis. Untuk menciptakan suatu model eksplanatori, suatu sistem dianalisis dan proses serta mekanismenya dikuantifikasi secara terpisah. Model dibangun dengan mengintegrasikan keseluruhan deskripsi dari sistem tersebut
Model Matematik
Model matematik adalah salah satu jenis model yang banyak dicirikan oleh persamaan matematik yang terdiri dari peubah dan parameter.
Model Kontinyu dan Diskret
Model ini biasanya diklasifikasikan sebagai model kontinyu dengan ciri peubah keadaan yang berubah secara perlahan dalam selang waktu relatif pendek dan tidak terbatas pada bilangan bulat (integer). Di lain pihak, model diskret adalah model dengan peubah yang menggambarkan keadaan sistem dengan bilangan bulat. Model diwakili oleh serangkaian persamaan diferensial yang diturunkan dari struktur sistem dan saling berhubungan di antara komponennya.
Modeling sistem kontinyu adalah suatu pendekatan yang berorientasi proses dalam penggambaran tingkah-laku suatu sistem. Proses dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu transport atau alairan (flow), transformasi dan simpanan (storage atau stock). Proses ini digambarkan oleh dua kelas peubah yang kadang-kadang disebut peubah ekstensif (extensive variables) dan peubah intensif (intensive variables). Peubah ekstensif dicirikan oleh aliran kuantitas seperti aliran massa, volume, muatan listrik, dan panas. Peubah intensif merupakan ukuran dari intensitas energi atau potensial, mewakili tenaga penggerak peubah ekstensif seperti tekanan, suhu, voltase dan kecepatan (velocity). Identifikasi peubah ekstensif dan intensif serta komponen sistem perlu dilakukan secara cermat, sehingga suatu diagram difungsikan untuk menurunkan persamaan atau model matematik dari sistem. Karena kesamaan peubah ekstensif dan intensif di antara sistem, metode yang sama dapat digunakan untuk membentuk model pada masing-masing sistem, dan kemiripan model matematik dari suatu sistem juga dapat digunakan pada sistem lain.
Model Empiris dan Mekanistik
Model empiris diperoleh biasanya dari pengalaman, seperti hasil pengamatan, dan digunakan untuk menggambarkan suatu atau sebagaian tingkah-laku sistem yang dipelajari. Sedangkan model mekanistik mendeskripsikan sistem berdasarkan pemahaman tingkah-laku dari sistem tersebut atau mekanisme yang dipertimbangkan. Umumnya, orang yang mengembangkan model empiris bekerja hanya pada satu tingkat hirarkhi organisasi sistem keseluruhan, lalu menurunkan persamaan yang menghubungkan satu komponen dengan komponen lain pada tingkat yang sama dalam sistem tersebut. Sebaliknya, model mekanistik dikembangkan untuk menggambarkan tingkah-laku dari komponen sistem (attributes) pada tingkat hirarkhi yang berbeda seperti komponen pada tingkat i dengan komponen pada tingkat i-1. Kedua tingkatan tersebut dihubungkan oleh proses analisis dan resintesis yang diikuti dengan asumsi dan hipotesis. Deskripsi tingkah-laku pada tingkat i-1 dapat murni empiris (berdasarkan pengalaman) dan tidak mengandung unsur yang berada pada tingkat hirarkhi lebih bawah (i-2), atau sebagian empiris dan sebagian lagi mekanistik. Salah satu fakta menyatakan bahwa model mekanistik jarang secara murni mekanistik dan lebih sering sebagian didasarkan atas model empiris. Kenyataan lain adalah bahwa model empiris dapat memberikan hasil lebih baik dari model mekanistik. Ini terjadi karena model empiris lebih mudah diturunkan dengan hanya sedikit kendala dibandingkan dengan model mekanistik.
Model Statis dan Dinamis
Model statis adalah model yang tidak melibatkan waktu sebagai peubah, sehingga perubahan sistem dengan waktu tidak diketahui. Karena hampir tidak ada aspek yang tidak berubah dengan waktu, betapapun kecil tingkat perubahannya, suatu model statis hanya bersifat aproksimasi. Sakalipun demikian aproksimasi yang sangat baik dapat diperoleh karena sistem yang dipelajari cukup mendekati keadaan setimbang (equilibrium), atau skala waktu dalam sistem sedemikian pendek dibandingkan cuplikan waktu dari lingkungan.
Model Deterministik dan Stokastik
Model deterministik menghasilkan penaksiran kuantitas defenitif yang tidak disertai dengan informasi mengenai peluang. Model stokastik mengandung unsur acak atau distribusi peluang, sehingga tidak hanya membuat penaksiran keluaran yang definitif tapi juga disertai dengan deviasi (variance). Semakin besar ketidak-pastian akan tingkah-laku suatu sistem, semakin penting penerapan model stokastik. Tingkah-laku sistem dapat menjadi deterministik apabila kuantitas besar dilibatkan, artinya variasi yang sangat kecil tidak begitu berarti dalam taksiran yang dihasilkan model.
Model Deskriptif
Suatu model deskriptif membatasi tingkah-laku atau tabiat suatu sistem dalam suatu cara sederhana, dan mengandung sedikit mekanisme yang menyebabkan perubahan tingkah-laku tersebut. Pembentukan dan penggunaan model agak bersifat langsung dan sering terdiri dari satu atau lebih persamaan matematik.
Model Eksplanatori
Suatu model eksplanatori terdiri dari deskripsi kuantitatif dari mekanisme dan proses yang menyebabkan tingkah-laku suatu sistem. Deskripsi ini merupakan pernyataan eksplisit (tegas) dari teori ilmiah dan hipotesis. Untuk menciptakan suatu model eksplanatori, suatu sistem dianalisis dan proses serta mekanismenya dikuantifikasi secara terpisah. Model dibangun dengan mengintegrasikan keseluruhan deskripsi dari sistem tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar